Pages

  • Home
  • MyYoutube
  • MyFacebook
  • MyInstagram

Hamas Melarang Wanitanya Menghisap Shisha

Pemimpin Hamas di Gaza melarang perempuan dari merokok menngunakan pipa air, atau biasa disebut Shisha, di kafe-kafe, dengan klaim melanggar tradisi dan mengarah ke perceraian.

"Polisi telah memutuskan untuk melarang perempuan menghisap Shisha di tempat terbuka, tempat umum karena bertentangan dengan adat kita, tradisi dan norma-norma sosial," jurubicara kementerian dalam negeri, Ihab al-Ghussein, kepada AFP.

Shisha populer di kafe dunia Arab dan salah satu dari beberapa kegiatan rekreasi yang tersisa dari wilayah pesisir yang terisolasi.

Juru bicara polisi, Ayman Batneiji, hari Minggu mengatakan bahwa petugas menegakkan tradisi warga Gaza. Dia mengatakan seringkali suami menceraikan istrinya lantaran terlihat merokok di depan umum.

Pemilik beberapa kafe besar di sepanjang pantai Gaza mengatakan bahwa dalam beberapa hari terakhir mereka diperintahkan untuk menghentikan pelayanan Shisha sama sekali, sebelum polisi menjelaskan bahwa larangan tersebut hanya berlaku untuk perempuan dan anak di bawah umur.

"Kami menerima perintah dari polisi untuk menghentikan melayani shisha tanpa rincian lebih lanjut," kata Abu Ahmad, pemilik salah satu kafe tersebut yang meminta untuk tidak diidentifikasi, menambahkan bahwa ia saat ini tidak melayani shisha kepada siapa pun.

Selama akhir pekan hotel utama Gaza, yang sebagian besar melayani diplomat, pekerja bantuan asing dan wartawan, sudah menghentikan pelayanan Shisha.

Seorang petugas polisi, secara tidak langsung menegaskan bahwa putusan hanya berlaku bagi perempuan dan anak, akan tetapi mungkin ada sebuah "kesalahpahaman" oleh beberapa polisi.

Beberapa perempuan dalam masyarakat konservatif Gaza menghisap shisha di depan umum sebelum larangan tersebut muncul, meskipun beberapa akan memanjakan diri di restoran hotel atau sembunyi-sembunyi.

Warga Gaza berduyun-duyun ke pantai selama liburan musim panas, di sana puluhan kafe outdoor menyediakan minuman non-alkohol dan shisha. Sebagian besar bioskop Gaza dan bar dibakar setelah meletus gerakan intifada tahun 2000, dan alkohol sangat dilarang.

Gerakan Islam Hamas telah mengambil langkah-langkah terbatas untuk menerapkan hukum Islam di Gaza sejak berkuasa bulan Juni 2007, dan telah mencoba untuk melarang percampuran lelaki-perempuan di tempat umum.

Awal tahun ini Hamas melarang laki-laki bekerja di salon rambut perempuan, dan polisi menginterogasi pasangan muda secara teratur untuk memastikan apakah mereka telah menikah atau belum. Suatu langkah positif guna menghindari perzinahan.

sumber : http://www.in-islam.in/2010/07/hamas-melarang-wanitanya-merokok-dengan.html

0 komentar:

Post a Comment