Pemerintah Kuba punya kebijakan menggratiskan segala jenis layanan kesehatan, termasuk operasi untuk memperbesar penis. Meski sudah diperingatkan bahayanya, peminatnya membludak terutama dari kalangan anak muda yang kurang percaya diri. Belakangan ini, para dokter di Kuba sering mengeluhkan banyaknya anak muda yang menyalahgunakan kebijakan operasi gratis. Banyak yang datang lalu merengek-rengek minta rujukan, padahal secara medis tidak ada kelainan yang perlu dibetulkan lewat operasi.
Pasien yang umumnya datang dari kalangan laki-laki usia remaja itu kebanyakan hanya tidak percaya diri dengan ukuran penisnya. Para remaja ini khawatir kelak tidak bisa memuaskan pasangannya saat berhubungan seks jika ukuran alat kelaminnya biasa-biasa saja. "Tidak butuh penis yang terlalu panjang untuk memuaskan pasangan. Perempuan punya banyak area erotis untuk dirangsang," kata pakar seksualitas dari Kementerian Kesehatan Kuba, Ramiro Fragas seperti dikutip dari Skynews, Minggu (9/10/2011).
Pesan khusus dari staf Kementerian Kesehatan tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara dengan salah satu koran khusus anak muda di Kuba baru-baru ini. Fragas mengatakan, pemerintah prihatin dengan terlalu banyaknya permintaan operasi perbesaran penis. Menurutnya, operasi semacam itu hanya bisa menambah ukuran alat kemaluan sepanjang 1-2 cm saja. Efeknya tentu tidak seberapa dibandingkan risikonya, karena operasi tersebut sangat invasif dan kalau salah memotong urat bisa-bisa penisnya malah tidak mau ereksi.
Operasi perbesaran penis hanya ditujukan bagi para laki-laki yang secara medis alat kelaminnya memang perlu diperbaiki. Misalnya pada kondisi mikropenis, yang didefinisikan memiliki panjang kurang dari 4 cm saat lembek dan kurang dari 7,5 cm saat menegang.
Pasien yang umumnya datang dari kalangan laki-laki usia remaja itu kebanyakan hanya tidak percaya diri dengan ukuran penisnya. Para remaja ini khawatir kelak tidak bisa memuaskan pasangannya saat berhubungan seks jika ukuran alat kelaminnya biasa-biasa saja. "Tidak butuh penis yang terlalu panjang untuk memuaskan pasangan. Perempuan punya banyak area erotis untuk dirangsang," kata pakar seksualitas dari Kementerian Kesehatan Kuba, Ramiro Fragas seperti dikutip dari Skynews, Minggu (9/10/2011).
Pesan khusus dari staf Kementerian Kesehatan tersebut disampaikan dalam sebuah wawancara dengan salah satu koran khusus anak muda di Kuba baru-baru ini. Fragas mengatakan, pemerintah prihatin dengan terlalu banyaknya permintaan operasi perbesaran penis. Menurutnya, operasi semacam itu hanya bisa menambah ukuran alat kemaluan sepanjang 1-2 cm saja. Efeknya tentu tidak seberapa dibandingkan risikonya, karena operasi tersebut sangat invasif dan kalau salah memotong urat bisa-bisa penisnya malah tidak mau ereksi.
Operasi perbesaran penis hanya ditujukan bagi para laki-laki yang secara medis alat kelaminnya memang perlu diperbaiki. Misalnya pada kondisi mikropenis, yang didefinisikan memiliki panjang kurang dari 4 cm saat lembek dan kurang dari 7,5 cm saat menegang.
0 komentar:
Post a Comment